Selasa, 27 September 2011

PEMODELAN BISNIS


Model bisnis merupakan suatu model yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan bergerak dalam mencapai keuntungan. Model ini diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka mengantar mereka ke tempat tujuan.

Analogi mudahnya adalah seperti ini: jika kita membayangkan model bisnis sebagai sebuah mobil, maka strategi bisnis adalah usaha-usaha yang kita lakukan untuk mempercantik atau memodifikasi mobil tersebut agar terlihat berbeda dengan mobil-mobil lainnya. Sedangkan taktik bisnis dapat diibaratkan sebagai pengemudi yang berada dibalik kemudi untuk membawa mobil tersebut mencapai tujuan. Strategi dan taktik bisnis yang bagus tidak akan mampu mencapai keuntungan yang maksimal apabila perusahaan tidak memiliki model bisnis yang baik.

Pemodelan Bisnis dapat digunakan untuk meninjau, meningkatkan, dan membuat sebuah bisnis.Dengan dilakukannya pemodelan bisnis diharapkan kita:
  • Memahami struktur dan dinamika organisasi
  • Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi.
  • Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai organisasi.
  • Dapat menurunkan/mendapatkan kebutuhan perangkat lunak yang akan kita buat yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target organisasi.
Kapan membutuhkan Pemodelan Bisnis?
  • Jika kelompok kerja merupakan kelompok baru dalam organisasi
  • Jika organisasi mengalami re-engineering proses bisnis/ bermaksud menjalankan re-engineering proses bisnis
  • Jika kita akan membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan oleh porsi yang significant dari organisasi
  • Jika terdapat aliran kerja yang kompleks dan besar yang tidak didokumentasikan
  • Jika kita merupakan konsultan organisasi yang belum pernah bekerja sama
Mengapa model bisnis penting?
Melihat definisi mengenai model bisnis, tentu kita menyadari bahwa merancang sebuah model bisnis memiliki andil yang sangat besar terhadap kinerja perusahaan. Jika menggunakan analogi kendaraan diatas, maka model bisnis merupakan kunci perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan akhirnya.
Secara umum, memiliki model bisnis dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, model bisnis yang eksplisit akan membantu perusahaan mendapatkan informasi mengenai bagaimana, dimana dan kapan produk kita berfungsi dengan baik. Informasi ini diperoleh dari proses simulasi terhadap produk terkait, dimana kebijakan-kebijakan yang digunakan oleh perusahaan dan konsekuensi yang akan ditimbulkan terkait dengan kebijakan tersebut akan terlihat dengan jelas. Contohnya, kebijakan harga sebuah produk tentu akan mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual. Atau pemilihan tempat pemasaran tentu akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah model yang dibangun mampu bersaing dan unggul di pasar. 

Kedua, merancang model bisnis yang baik dapat melemahkan kompetitor lainnya. Hal itu bisa diraih apabila perusahaan mampu mengidentifikasi celah kelemahan dari model bisnis pesaing, dan secara cepat membangun model bisnis yang mampu menutup celah tersebut. Proses perancangan tersebut akan mengakibatkan munculnya produk substitusi dari perusahaan yang memiliki nilai lebih dibandingkan produk kompetitor. Ketiga, memiliki model bisnis yang eksplisit juga mampu merubah kompetitor menjadi sekutu. Hal ini disebabkan karena mampunya perusahaan kita mengidentifikasi kelemahan model bisnis kompetitor, dan mampunya perusahaan kompetitor mengidentifikasi kelemahan model bisnis perusahaan kita. Sebagai jalan tengahnya maka dibuatlah produk komplementer yang saling melengkapi satu dan lainnya. Keuntungan-keuntungan tersebut bukan hanya mampu meningkatkan reputasi dan daya saing perusahaan, namun juga mampu membantu perusahaan memenangkan kompetisi di pasar.

Perancangan model bisnis sebagai kunci memenangkan persaingan
Bisnis adalah sebuah proses transaksi yang bertujuan bukan hanya untuk mencapai keuntungan namun juga untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas hidup individu-individu yang ada didalam proses bisnis tersebut. Berbisnis bukan hanya berkaitan dengan “melempar” produk ke pasar dan menunggu respon dari pasar terhadap produk tersebut. Berbisnis harus disertai dengan proses perancangan berbagai faktor-faktor pendukung, salah satunya adalah model bisnis. Seperti yang telah dijelaskan diatas model bisnis merupakan gambaran mengenai bagaimana sebuah perusahaan mengembangkan proses dalam rangka mencapai tujuan akhirnya. Paling tidak terdapat tiga keuntungan memiliki model bisnis yang baik, yaitu mampu memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai bagaimana respon pasar terhadap produk yang dimiliki, melemahkan daya saing perusahaan kompetitor, dan mendorong persekutuan dengan perusahaan kompetitor (mutualisme) dalam menciptakan produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Keuntungan-keuntungan tersebut mampu menjadi kunci bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar.

Kapan tidak memerlukan Pemodelan Bisnis?
  • Jika kita telah memahami struktur, tujuan, visi dan stakeholder dari organisasi
  • Jika kita membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan hanya oleh bagian kecil dari organisasi dan tidak akan menimbulkan efek pada keseluruhan bisnis
  • Jika aliran kerja organisasi telah jelas dan didokumentasikan dengan baik
  • Jika tidak terdapat banyak waktu (tapi tidak boleh dijadikan alasan).
Elemen-elemen pemodelan bisnis:
  • Business use-case model, dengan elemen-elemen: Business Actor dan Business Use-case, serta Activity Diagram untuk menjelaskan model business use-case. Berikut gambaran Business Use-case Diagram.

  • Business objek model, dengan elemen-elemen: Business Worker (Pekerja Bisnis), Business Entity (Entitas Bisnis)

Business Object Model: Menggambarkan realisasi business use-case. Mengenali semua orang yang bekerja dan benda yang terlibat dalam bisnis dan bagaimana satu sama lain berhubungan
Business Use-case Model: Merupakan model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner. Diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan dibuat, bersifat optional. Diilustrasikan dalam satu atau beberapa business use-case diagram

Tidak ada komentar: