Selasa, 27 September 2011

PEMODELAN BISNIS


Model bisnis merupakan suatu model yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan bergerak dalam mencapai keuntungan. Model ini diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka mengantar mereka ke tempat tujuan.

Analogi mudahnya adalah seperti ini: jika kita membayangkan model bisnis sebagai sebuah mobil, maka strategi bisnis adalah usaha-usaha yang kita lakukan untuk mempercantik atau memodifikasi mobil tersebut agar terlihat berbeda dengan mobil-mobil lainnya. Sedangkan taktik bisnis dapat diibaratkan sebagai pengemudi yang berada dibalik kemudi untuk membawa mobil tersebut mencapai tujuan. Strategi dan taktik bisnis yang bagus tidak akan mampu mencapai keuntungan yang maksimal apabila perusahaan tidak memiliki model bisnis yang baik.

Pemodelan Bisnis dapat digunakan untuk meninjau, meningkatkan, dan membuat sebuah bisnis.Dengan dilakukannya pemodelan bisnis diharapkan kita:
  • Memahami struktur dan dinamika organisasi
  • Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi.
  • Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai organisasi.
  • Dapat menurunkan/mendapatkan kebutuhan perangkat lunak yang akan kita buat yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target organisasi.
Kapan membutuhkan Pemodelan Bisnis?
  • Jika kelompok kerja merupakan kelompok baru dalam organisasi
  • Jika organisasi mengalami re-engineering proses bisnis/ bermaksud menjalankan re-engineering proses bisnis
  • Jika kita akan membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan oleh porsi yang significant dari organisasi
  • Jika terdapat aliran kerja yang kompleks dan besar yang tidak didokumentasikan
  • Jika kita merupakan konsultan organisasi yang belum pernah bekerja sama
Mengapa model bisnis penting?
Melihat definisi mengenai model bisnis, tentu kita menyadari bahwa merancang sebuah model bisnis memiliki andil yang sangat besar terhadap kinerja perusahaan. Jika menggunakan analogi kendaraan diatas, maka model bisnis merupakan kunci perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan akhirnya.
Secara umum, memiliki model bisnis dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, model bisnis yang eksplisit akan membantu perusahaan mendapatkan informasi mengenai bagaimana, dimana dan kapan produk kita berfungsi dengan baik. Informasi ini diperoleh dari proses simulasi terhadap produk terkait, dimana kebijakan-kebijakan yang digunakan oleh perusahaan dan konsekuensi yang akan ditimbulkan terkait dengan kebijakan tersebut akan terlihat dengan jelas. Contohnya, kebijakan harga sebuah produk tentu akan mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual. Atau pemilihan tempat pemasaran tentu akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah model yang dibangun mampu bersaing dan unggul di pasar. 

Kedua, merancang model bisnis yang baik dapat melemahkan kompetitor lainnya. Hal itu bisa diraih apabila perusahaan mampu mengidentifikasi celah kelemahan dari model bisnis pesaing, dan secara cepat membangun model bisnis yang mampu menutup celah tersebut. Proses perancangan tersebut akan mengakibatkan munculnya produk substitusi dari perusahaan yang memiliki nilai lebih dibandingkan produk kompetitor. Ketiga, memiliki model bisnis yang eksplisit juga mampu merubah kompetitor menjadi sekutu. Hal ini disebabkan karena mampunya perusahaan kita mengidentifikasi kelemahan model bisnis kompetitor, dan mampunya perusahaan kompetitor mengidentifikasi kelemahan model bisnis perusahaan kita. Sebagai jalan tengahnya maka dibuatlah produk komplementer yang saling melengkapi satu dan lainnya. Keuntungan-keuntungan tersebut bukan hanya mampu meningkatkan reputasi dan daya saing perusahaan, namun juga mampu membantu perusahaan memenangkan kompetisi di pasar.

Perancangan model bisnis sebagai kunci memenangkan persaingan
Bisnis adalah sebuah proses transaksi yang bertujuan bukan hanya untuk mencapai keuntungan namun juga untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas hidup individu-individu yang ada didalam proses bisnis tersebut. Berbisnis bukan hanya berkaitan dengan “melempar” produk ke pasar dan menunggu respon dari pasar terhadap produk tersebut. Berbisnis harus disertai dengan proses perancangan berbagai faktor-faktor pendukung, salah satunya adalah model bisnis. Seperti yang telah dijelaskan diatas model bisnis merupakan gambaran mengenai bagaimana sebuah perusahaan mengembangkan proses dalam rangka mencapai tujuan akhirnya. Paling tidak terdapat tiga keuntungan memiliki model bisnis yang baik, yaitu mampu memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai bagaimana respon pasar terhadap produk yang dimiliki, melemahkan daya saing perusahaan kompetitor, dan mendorong persekutuan dengan perusahaan kompetitor (mutualisme) dalam menciptakan produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Keuntungan-keuntungan tersebut mampu menjadi kunci bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan di pasar.

Kapan tidak memerlukan Pemodelan Bisnis?
  • Jika kita telah memahami struktur, tujuan, visi dan stakeholder dari organisasi
  • Jika kita membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan hanya oleh bagian kecil dari organisasi dan tidak akan menimbulkan efek pada keseluruhan bisnis
  • Jika aliran kerja organisasi telah jelas dan didokumentasikan dengan baik
  • Jika tidak terdapat banyak waktu (tapi tidak boleh dijadikan alasan).
Elemen-elemen pemodelan bisnis:
  • Business use-case model, dengan elemen-elemen: Business Actor dan Business Use-case, serta Activity Diagram untuk menjelaskan model business use-case. Berikut gambaran Business Use-case Diagram.

  • Business objek model, dengan elemen-elemen: Business Worker (Pekerja Bisnis), Business Entity (Entitas Bisnis)

Business Object Model: Menggambarkan realisasi business use-case. Mengenali semua orang yang bekerja dan benda yang terlibat dalam bisnis dan bagaimana satu sama lain berhubungan
Business Use-case Model: Merupakan model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner. Diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan dibuat, bersifat optional. Diilustrasikan dalam satu atau beberapa business use-case diagram

MANFAAT DAN KEGAGALAN TI


Manfaat SI/TI

Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.
Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.
Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
1. Ada paspor elektronik (e-Passport) yang dilengkapi chip yang sudah dienkripsi. Chip ini berfungsi sebagai penyimpan data pemilik paspor. Dengan e-Passport, paspor tidak akan bisa dipalsukan, karena data yang tersimpan di dalamnya sudah dienkripsi.
2. Pembuatan SPRI bisa dilakukan di seluruh kantor imigrasi tanpa terikat bukti domisili yang tertera di KTP. Sebab, sekarang sudah menggunakan sistem foto terpadu berbasis biometri. Selanjutnya, verifikasi data akan dikirim secara online ke Pusat Data Keimigrasian.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan.
Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:
1. Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya?
Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua.
Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya.
2. Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya.
Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data.
Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar.
Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb.
3. Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan.
Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh.
Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer.
4. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut.
Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat.
5. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya.
Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan.
6. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini?
Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya.
Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik.
7. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga.
Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien.
8. Peningkatan mutu perencanaan
Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya.
Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya.
9. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau.
Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
a. Terjadi simplifikasi alur kerja berbasis teknologi digital (elektronis) dalam pelayanan jasa keimigrasian.
b. Adanya standardisasi proses kerja di setiap tahap proses pelayanan keimigrasian pada tiap-tiap Pelaksana Fungsi Keimigrasian. Efeknya, meminimalisasi tindakan koruptif dan konflik kepentingan. Proses kerja bisa dimonitor melalui penggunaan sistem administrasi berbasis TI.
c. Bisa mengetahui kondisi layanan, baik mengenai jumlah pemohon, status permohonan, maupun petugas yang bertanggung jawab dalam proses pelayanan dengan cepat dan mudah.
Kegagalan SI/TI
Dikatakan penerapan SI/TI gagal Karena tidak semua penerapan SI/TI berhasil sesuai dengan yang diharapkan, pada studi kasus yang dibahas disebutkan bahwa Upaya ke arah pola kerja berbasis TI di Ditjen Imigrasi, sebenarnya sudah dilakukan sejak awal 1980-an. Tetapi rencana itu selalu gagal. Dari kegagalan tersebut mengakibatkan:
1. Setiap kantor bersifat stand alone. Sistemnya belum terintegrasi, sehingga tidak ada verifikasi. Itu yang memungkinkan munculnya dua paspor atau lebih dengan nama berbeda.
2. Pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau paspor hanya bisa dilakukan di kantor imigrasi tempat KTP dikeluarkan.
3. Proses kerja keimigrasian berjenjang dan lama. Permohonan yang diajukan dari suatu daerah harus dilayangkan melalui surat ke Kanwil, lalu ke Ditjenim di Jakarta. Jika mendapat persetujuan, akan dilakukan melalui pengiriman surat ke Kanwil dan diteruskan ke daerah pemohon.
4. Proses kerja dilakukan secara manual, tidak ada standardisasi, tidak bisa dimonitor.
5. Susah melacak siapa melakukan apa.

Senin, 26 September 2011

SEKILAS MENGENAI OOP


OOP (PERT.1 – PERT.3)

Berikut adalah beberapa istilah yang terdapat dalam OOP :
  1.        Objek          : suatu perwujudan dari class
  2.        Atribut         : nilai-nilai yang menentukan bagaimana sifat dari objek tersebut
  3.        Message      : instruksi dari luar objek yang menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh objek tersebut
  4.        Method        : serangkaian instruksi yang akan menentukan bagaimana suatu message akan diterjemahkan. Method juga dapat digunakan untuk memanipulasi atribut dari suatu objek maupun mengkomunikasikan data dalam class dengan lingkungan luar class
  5.        Enkapsulasi  : inti dari method OOP dimana data objek dilindungi dari perubahan secara langsung dari luar
  6.        Inheritance   : pewarisan satu anggota atau lebih dari suatu objek kepada objek baru

Ada tiga cara pembungkusan anggota objek :
  1.        Private      : suatu anggota objek hanya dapat diakses oleh objek pemiliknya saja
  2.        Protected  : suatu anggota objek hanya dapat diakses oleh objek pemilik dan objek turunannya.
  3.        Public       : suatu anggota objek dapat diakses oleh semua pihak

Ada tiga variasi dalam constructor :
  1.        Single constructor                    : hanya ada satu constructor pada class
  2.        Constructor dengan parameter : constructor dengan data yang bias kita kirim pada saat penciptaan objek
  3.        Multiple constructor                 : terdapat beberapa constructor yang bisa kita pilih pada saat penciptaan objek




Selasa, 20 September 2011

Pemodelan Bisnis dan Business Use Case Diagram (preview pert.3)


Pemodelan Bisnis dan Business Use Case Diagram
Definisi proses bisnis
            “Sekumpulan prosedur (rangkaian aktivitas/kegiatan/kejadian) yang saling berkaitan dan melibatkan sejumlah komponen (SDM, biaya,  alat, kebijakan, dsb) untuk mengelola sumber daya organisasi”
Tujuan proses bisnis : menciptakan nilai (manfaat, profit, prestasi) untuk mencapai tujuan organisasi.
Model dalam Business Modelling
1.      Business Use Case Model
·         Model yang menggambarkan proses-proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer atau partner
2.      Business Object Model
Business Process View
1.       Business Functionality
·         Menjelaskan ruang lingkup bisnis dimana nantinya akan diimplementasikan system pendukungnya
·         Menentukan fungsi bisnis apa saja yang terdapat di suatu organisasi
·         Fungsi bisnis : kegiatan yang memiliki nilai untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi
2.       Business Workflow
·         Menjelaskan bagaimana fungsi bisnis dijalankan
·         Menentukan prosedur kerja dalam setiap fungsi bisnis
·         Prosedur kerja : urutan aktivitas berdasarkan waktu yang melibatkan sejumlah komponen
Ada 3 macam relasi :
1.       Relasi Asosiasi         : relasi antara business actor/business worker dan business use case
2.       Relasi Generalisasi   : relasi pewarisan struktur antara komponen-komponen pemodelan (sesama        business actor/business worker atau sesama business use case)
3.       Relasi Include          : relasi “mandatory” antar business use case

Pemodelan Visual dan UML (pert.2)


Pemodelan Visual dan UML
Ø  Ø         ØModel adalah :
·               ·   Abstraksi dari dunia nyata
·               ·   Pengkodean dari sebuah software
Ø  Beda analisis dan design : analisis adalah “How to work” sedangkan design adalah “How to create”
Ø  9 Diagram UML :
1.       Business Use Cass Diagram
·         Menggambarkan proses bisnis manual dan otomasi dalam organisasi
·         Interaksi antara business use case dengan actor.  Actor sendiri dibagi dua yaitu internal (business worker) dan eksternal (business actor)
2.       Use Case Diagram
·         Mencakup fungsionalitas/fitur yang harus ada dalam system yang akan dibangun
·         Dapat dijadikan tolak ukur dalam melihat sistem
·         Hanya menggambarkan proses yang terkomputerisasi
3.       Activity Diagram
·         Menggambarkan aliran fungsionalitas system (work flow/system flow)
·         Untuk :
·         Business use case : menggambarkan alur kerja bisnis
·         Use case              : menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam use case
4.       Sequence Diagram
·         Flow sebuah use case yang dibuat dalam urutan waktu
·         Menggambarkan interaksi antar objek, baik di dalam maupun di sekitar sistem
·         Biasanya digunakan untuk scenario use case sebagai respon atas sebuah event untuk menghasilkan output tertentu
·         Berisi objek-objek yang saling mengirimi pesan
5.       Collaboration Diagram
·         Menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan
6.       Class Diagram
·         Sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan design berorientasi objek.
·         Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (method/fungsi)
7.       State Chart Diagram
·         Perubahan state yang dinamis dari sebuah objek
·         Menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada system sebagai akibat dari stimuli yang diterima
8.       Component Diagram
·         Menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak dan hubungan anta komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya
·         Komponen piranti lunak itu sendiri adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time.

9.       Deployment Diagram
·         Menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sumber
http://pendek.in/l8c

Selasa, 13 September 2011

SOFTWARE ENGINEERING (pert.1)


Definisi Software Engineering
Ilmu yang mempelajari tehnik pembuatan software yang baik dengan pendekatan tehnik (Engineering ap­proach)
Software engineering didefinisikan oleh Fritz Bauer sebagai: penerapan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering yang baik dalam rangka menghasilkan software yang ekonomis, reliable, dan bekerja secara efisien pada komputer sungguhan.

Komponen Software Engineering
Komponen adalah pokok bahasan yang sangat menarik jika kita membicarakan masalah reuse. Membangun software yang bersifatreusable akan sangat sulit dikarenakan desain komponen yang tidak baik. Hal ini dapat mengakibatkan komponen yang satu dengan yang lain sulit untuk dipisahkan. Di dalam membangun dan memelihara komponen dibutuhkan kejelasan pengertian dari dan antar komponen. Suatu komponen dapat saja memiliki hubungan external atau ketergantungan antar komponen (komponen dependence). Untuk itu diperlukan sebuah tools yang dapat melihat komponen dependence.

1. Modelling Activity
Menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Modelling Activity juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu modelling activity tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

2. Problem Solving Activity
Proses mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki pada situasi baru. Yang perlu diperhatikan adalah metode, prosedur, dan strategi yang digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah.

3. Knowledge Acquisition
Proses penggalian informasi sebelum SDLC. Berkaitan dengan :
a.     Survey
b.     Wawancara
c.      Data
d.     Informasi
4    4. Rationale Driven
Hal-hal yang terkait dengan system (seperti pemikiran, keputusan, dll) haruslah sesuai dengan konteks

Konsep berorientasi objek
1. Abstraksi
Kemampuan mengenali sesuatu yang komplek dengan mengabaikan sesuatu yang tidak penting dan hanya berkonsentrasi pada sesuatu yang signifikan saja.

2. Pewarisan
Terminologi asing untuk pewarisan adalah inheritance. Pewarisan berarti sebuah kelas mewarisi state dan behaviour dari kelas lain. Sebagai contoh, sebuah kelas RumahMewah akan mewarisi state dan behaviour dari kelas Rumah. Begitu juga dengan kelas RumahSederhana. Kelas RumahMewah dan RumahSederhana disebut subkelas, atau kelas anak, dari kelas Rumah, yang disebut superkelas, atau kelas induk.

3. Penkapsulan
Pemisahan aspek-aspek eksternal objek yang dapat diakses objek-objek lain dari rincian implementasi objek itu sendiri.

4. Pengiriman Pesan
Objek-objek dalam system bekerja sama dengan cara mengirimkan pesan dari satu objek-objek lainnya.

5. Asosiasi
(is the friend of/is the coworker of).
Berasosiasi sehingga dapat mengirim pesan (bukan saling mengirim pesan).

6. Agregasi
Bentuk yang lebih kuat dari asosiasi.

7. Banyak Bentuk
Beberapa operasi/proses yang berbeda tapi namanya sama.

Senin, 12 September 2011

Tugas MK Perencanaan Strategis SI/TI pert.1 (bahasan film FF-5)

Langkah-langkah yang dilakukan :
1. Menentukan siapa saja SDM yang masuk tim sehingga dapat memberikan peran dalam mendukung tujuan (membentuk tim sesuai spesialisasi yang dibutuhkan). Hal ini menjadi langkah awal yang penting karena akan berkaitan langsung dengan proses, jika SDM yang dipihi tepat maka akan sangat membantu dalam mencapai tujuan.
2. Mempelajari target dengan harapan dapat menentukan strategi terbaik dengan cara menkloning teknologi yang diterapkan oleh pihak kepolisian. Maksudnya adalah untuk mempersiapkan tim dengan baik dengan memahami tujuan yang ingin dicapai.
3. Mengoptimalkan setiap SDM untuk dapat saling memberikan masukan strategi. Karena setiap SDM memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga jika dapat diorganisir dengan baik maka akan terbentuk tim yang solid.
4. Mensinergikan setiap masukan dengan objek/tujuan yang telah dipelajari. Dilakukan seperti proses diskusi untuk saling bertukar saran.
5. Berlatih sesuai dengan strategi yang telah disepakati. Dengan melakukan langkah-langkah diatas dengan baik, maka perlu didukung juga dengan persiapan agar segala yang direncanakan dapat didukung oleh SDM yang memadai.
6. Eksekusi strategi. Melakukan setiap langkah yang telah direncanakan, hal ini juga didukung oleh proses komunikasi yang baik antara setiap SDM yang terlibat.
7. Jika plan a gagal maka rencana cadangan akan dieksekusi. Setiap langkah tidak selalu berjalan sesuai rencana, sehingga dibutuhkan rencana cadangan sebagai langkan antisipasi agar tujuan dapar tetap tercapai.