Model bisnis
merupakan suatu model yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan
bergerak dalam mencapai keuntungan. Model ini diibaratkan sebagai sebuah
kendaraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka mengantar mereka ke tempat
tujuan.
Analogi mudahnya adalah seperti ini: jika kita membayangkan model bisnis sebagai sebuah mobil, maka strategi bisnis adalah usaha-usaha yang kita lakukan untuk mempercantik atau memodifikasi mobil tersebut agar terlihat berbeda dengan mobil-mobil lainnya. Sedangkan taktik bisnis dapat diibaratkan sebagai pengemudi yang berada dibalik kemudi untuk membawa mobil tersebut mencapai tujuan. Strategi dan taktik bisnis yang bagus tidak akan mampu mencapai keuntungan yang maksimal apabila perusahaan tidak memiliki model bisnis yang baik.
Analogi mudahnya adalah seperti ini: jika kita membayangkan model bisnis sebagai sebuah mobil, maka strategi bisnis adalah usaha-usaha yang kita lakukan untuk mempercantik atau memodifikasi mobil tersebut agar terlihat berbeda dengan mobil-mobil lainnya. Sedangkan taktik bisnis dapat diibaratkan sebagai pengemudi yang berada dibalik kemudi untuk membawa mobil tersebut mencapai tujuan. Strategi dan taktik bisnis yang bagus tidak akan mampu mencapai keuntungan yang maksimal apabila perusahaan tidak memiliki model bisnis yang baik.
Pemodelan Bisnis dapat digunakan untuk
meninjau, meningkatkan, dan membuat sebuah bisnis.Dengan dilakukannya pemodelan
bisnis diharapkan kita:
- Memahami
struktur dan dinamika organisasi
- Memahami
masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi
untuk kemajuan organisasi.
- Yakin
bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai
sebuah pemahaman yang benar mengenai organisasi.
- Dapat
menurunkan/mendapatkan kebutuhan perangkat lunak yang akan kita buat yang
diperlukan untuk mendukung pencapaian target organisasi.
Kapan
membutuhkan Pemodelan Bisnis?
- Jika kelompok
kerja merupakan kelompok baru dalam organisasi
- Jika organisasi
mengalami re-engineering proses bisnis/ bermaksud
menjalankan re-engineering proses bisnis
- Jika kita akan
membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan oleh porsi yang significant dari
organisasi
- Jika terdapat
aliran kerja yang kompleks dan besar yang tidak didokumentasikan
- Jika kita
merupakan konsultan organisasi yang belum pernah bekerja sama
Mengapa model bisnis penting?
Melihat definisi mengenai model bisnis, tentu kita menyadari bahwa
merancang sebuah model bisnis memiliki andil yang sangat besar terhadap kinerja
perusahaan. Jika menggunakan analogi kendaraan diatas, maka model bisnis
merupakan kunci perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan mencapai tujuan
akhirnya.
Secara umum, memiliki model bisnis dapat memberikan beberapa
keuntungan. Pertama, model bisnis yang eksplisit akan membantu perusahaan
mendapatkan informasi mengenai bagaimana, dimana dan kapan produk kita
berfungsi dengan baik. Informasi ini diperoleh dari proses simulasi terhadap
produk terkait, dimana kebijakan-kebijakan yang digunakan oleh perusahaan dan
konsekuensi yang akan ditimbulkan terkait dengan kebijakan tersebut akan
terlihat dengan jelas. Contohnya, kebijakan harga sebuah produk tentu akan
mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual. Atau pemilihan tempat pemasaran
tentu akan mempengaruhi reputasi perusahaan. Dengan informasi ini, perusahaan
dapat mengevaluasi apakah model yang dibangun mampu bersaing dan unggul di
pasar.
Kedua, merancang model bisnis yang baik dapat melemahkan
kompetitor lainnya. Hal itu bisa diraih apabila perusahaan mampu
mengidentifikasi celah kelemahan dari model bisnis pesaing, dan secara cepat
membangun model bisnis yang mampu menutup celah tersebut. Proses perancangan
tersebut akan mengakibatkan munculnya produk substitusi dari perusahaan yang
memiliki nilai lebih dibandingkan produk kompetitor. Ketiga, memiliki model
bisnis yang eksplisit juga mampu merubah kompetitor menjadi sekutu. Hal ini
disebabkan karena mampunya perusahaan kita mengidentifikasi kelemahan model
bisnis kompetitor, dan mampunya perusahaan kompetitor mengidentifikasi
kelemahan model bisnis perusahaan kita. Sebagai jalan tengahnya maka dibuatlah produk
komplementer yang saling melengkapi satu dan lainnya. Keuntungan-keuntungan
tersebut bukan hanya mampu meningkatkan reputasi dan daya saing perusahaan,
namun juga mampu membantu perusahaan memenangkan kompetisi di pasar.
Perancangan model bisnis sebagai kunci memenangkan persaingan
Bisnis adalah sebuah proses transaksi yang bertujuan bukan hanya
untuk mencapai keuntungan namun juga untuk mempertahankan atau memperbaiki
kualitas hidup individu-individu yang ada didalam proses bisnis tersebut.
Berbisnis bukan hanya berkaitan dengan “melempar” produk ke pasar dan menunggu
respon dari pasar terhadap produk tersebut. Berbisnis harus disertai dengan
proses perancangan berbagai faktor-faktor pendukung, salah satunya adalah model
bisnis. Seperti yang telah dijelaskan diatas model bisnis merupakan gambaran
mengenai bagaimana sebuah perusahaan mengembangkan proses dalam rangka mencapai
tujuan akhirnya. Paling tidak terdapat tiga keuntungan memiliki model bisnis
yang baik, yaitu mampu memberikan pandangan kepada perusahaan mengenai
bagaimana respon pasar terhadap produk yang dimiliki, melemahkan daya saing
perusahaan kompetitor, dan mendorong persekutuan dengan perusahaan kompetitor
(mutualisme) dalam menciptakan produk yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Keuntungan-keuntungan
tersebut mampu menjadi kunci bagi perusahaan dalam memenangkan persaingan di
pasar.
Kapan tidak memerlukan Pemodelan
Bisnis?
- Jika
kita telah memahami struktur, tujuan, visi dan stakeholder dari organisasi
- Jika
kita membangun perangkat lunak yang akan dipergunakan hanya oleh bagian
kecil dari organisasi dan tidak akan menimbulkan efek pada keseluruhan
bisnis
- Jika
aliran kerja organisasi telah jelas dan didokumentasikan dengan baik
- Jika
tidak terdapat banyak waktu (tapi tidak boleh dijadikan alasan).
Elemen-elemen pemodelan bisnis:
- Business
use-case model, dengan elemen-elemen: Business Actor dan Business
Use-case, serta Activity Diagram untuk menjelaskan model business
use-case. Berikut gambaran Business Use-case Diagram.
- Business
objek model, dengan elemen-elemen: Business Worker (Pekerja Bisnis),
Business Entity (Entitas Bisnis)
Business Object Model: Menggambarkan
realisasi business use-case. Mengenali semua orang yang bekerja dan benda yang
terlibat dalam bisnis dan bagaimana satu sama lain berhubungan
Business Use-case Model: Merupakan
model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan
interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner.
Diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan
dibuat, bersifat optional. Diilustrasikan dalam satu atau beberapa business
use-case diagram